Tuesday, February 24, 2009

TEORI PENULISAN SKENARIO 11

STRUKTUR DAN PENULISAN DIALOG (2)


Ini penjabaran dari tulisan soal dialog yang sebelumnya.

FUNGSI DALOG
1. Memberikan informasi atau eksposisi
2. Memunculkan konflik atau situasi dramatik
3. Menggerakan plot
4. Mengkarakterisasi si pembicara maupun diajak bicara. Merefleksikan latar (background), pendidikan, jabatan, status social, individualitas, cirri bawaan, nilai-nilai atau sikap.
5. Memunculkan emosi/perasaan atau harapan-harapan yang sering kita rasakan tersirat dibalik kata-kata
6. Menghubungkan shot atau scene melalui kesinambungannya.
7. Dialoog offscreen (O.S) atau kadang ada yang menuliskan Voice Over (V.O), mensugestikan kehadiran seseorang atau peristiwa yang tak tampak pada layar.
8. Menciptakan efek khusus kepada penonton (misalnya membuat penonton tertawa) atau mengatasi problem tekhnis (contohnya: pemain harus meninggalkan ruangan, supaya memungkinkan pembicaraan yang tidak melibatkan dirinya)
9. Untuk kepentingan ritme


DIALOG DALAM FILM ADALAH BENTUK DIALOG KESEHARIAN

1. Dialog keseharian menggunakan kata-kata yang pendek, informal, keseharian (non literary –bukan bahasa yang baku). Orang berpendidikan tidak selalu berbicara secara gramatikal. Pilihan kata-kata yang elegan mungkin dipilih bagi tokoh yang kepribadiaannya berbunga-bunga, kata-kata formal menjelaskankalau si pembicara orang asing yang belajar bahasa dari buku. Tetapi meskipun menggunakan bahasa keseharian, dialog dalam film lebih terstruktur, lebih ekonomis dan lebih langsung.
2. Dialog keseharian menggunakan pembicaraan yang disingkat (contractions). Penggunaan bentuk yang tidak disingkat, bisa digunakan untuk penekanan, mencirikan tokoh yang berpengaruh atau suka menonjolkan ilmunya, atau untuk menambah kualitas khusus ke dalam dialog.
3. Dialog keseharian menggunakan kalimat-kalimat yang sederhana (simple sentences). Umumnya menggunakan kalimat yang pendek (jarang menggunakan anak kalimat) dan konstruksi yang sederhana, jarang menggunakan inversi.
4. Orang sering menggunakan kalimat tidak lengkap. Beberapa pembicaraan kadang-kadang gagal, ragu-ragu atau terputus karena terganggu. Orang kadang tidak menyelesaikan kalimatnya, terputus pikiran dan kalimatnya dan kemudian kembali menyelesaikanya setelah tersisipi ide yang lain yang mungkin berhubungan. Kalimat sering tidak lengkap dan teriterupsi.
5. Pembicaraan pendek (short speeches).Dialog yang baik secara umum dibuat untuk pergonta-gantian yang cepat diantara beragam karakter dari kata, bagian kalimat, kalimat atau paragraph yang singkat.
Umumnya pembicaraan adalah singkat. Orang kadang berbicara dalam kata tunggal atar frasa, daripada kalimat-kalimat yang lengkap.


DIALOG DALAM FILM ADALAH EKONOMIS DAN BERTUJUAN

1. Dialog harus mengandung ‘isi’ diatas keseharian tetapi dalam ‘bentuk’ keseharian.
2. Dialog terutama harus bertujuan untuk memunculkan karakater, menggerakkan cerita atau menggambarkan suatu gagasan.
3. Dialog harus ekonomis, melalui penempatan, konsentrasi dan penyeleksian. Karena cerita bukanlah memaparkan kehidupan secara luas, melainkan mencari esensinya.
4. Dialog harus selaras dengan karakter, plot dan ide pokok.
5. Pembicaraan harus mengena dan mudah dipahami penonton. Dialog ditulis untuk didengar bukan untuk dibaca
6. SUBTEXT. Yang terpenting dari dialog adalah apa yang ingin disampaikan.Arti sebenarnya sering tersembunyi dibalik kata-kata yang terucapkan. Inilah yang dimaksud dengan subtext –emosi, pikiran dan keinginan yang tersirat dibalik suatu kata-kata yang dinyatakan. Subtext akan lebih memberikan nilai dramatik. Dalam film, kata-kata digunakan untuk arti yang implicit daripada arti eksplisit.

Tuesday, February 10, 2009

INDONESIA DI TANGAN PENULIS SKENARIO ASING


Ternyata Indonesia di mata para para penulis scenario (dan tentu saja juga produser dan sutradara) Asing dan terutama Hollywood adalah Negara teroris. Banyak sekali adegan film-film Hollywodd membuat persepsi bahwa Indonesia itu biang kekerasan. Secara spesifik tidak di gambarkan dengan adegan dan disebutkan dengan ditail serta dijadikan latar belakang cerita. Tapi hanya lewat dialog tokoh-tokohnya. Meskipun begitu, dialog adalah cerminan dan gambaran yang ingin dikemukakan kepada penonton.

Saya tidak ingin mengklarifikasi soal pendapat mereka dan tidaklah perlu mengurusi pendapat orang yang tidak paham dengan Indonesia secara mendalam. Inilah yang saya ingin kemukakan. Bahwa penulis scenario dan segenap tenaga kreatif sebuah film manapun dan siapapun, haruslah membekali dirinya dengan pengetahuan yang luas. Terutama penulis scenario, pengetahuan yang luas itu perlu dan mutlak. Persepsi seorang penulis scenario adalah persepsi yang akan dilempar ke penonton. Meskipun membuat film adalah pekerjaan fiksi, akan tetapi film hidup dalam sebuah tatanan masyarakat yang berbudaya dan saling berhubungan.

Itulah kenapa ketika sebuah film ditonton dan menggambarkan kondisi masyarakat tertentu, akan menuai berbagai komentar. Sebuah komentar tentu saja berisikan pro dan kontra, setuju dan tidak setuju. Itu kalau yang digambarkan adalah sebuah pilihan. Tapi ketika yang digambarkan adalah kehidupan masyarakat tertentu, haruslah didasarkan dengan segenap pengumpulan fakta yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah –kemudian baru dimasukkan ke dalam unsure fiksi supaya menjadi scenario yang sempurna.

Persepsi penulis scenario boleh salah dan boleh saja tidak sempurna. Tapi paling tidak haruslah saling menghargai dan tidak menjadi ajang pelecehan identitas sebuah bangsa. Hollywood mempunyai segudang penulis scenario yang jago, tapi toh masih saja mereka seringkali membuat persepsi yang salah tentang Indonesia. Untuk sementara ini, persepsi banyak orang melihat bahwa orang-orang (baca:sineas) Amerika pinter dan ngerti semua hal. Mereka fasih bicara soal perang Vietnam, soal Timur Tengah dan semuanya. Bahwa kemudian banyak yang tidak setuju dengan persepsi yang sering keliru, itu tak penting lagi di bahas.

Buat saya, persepsi sineas –penulis scenario—Hollywood dan lainnya soal Indonesia yang salah, adalah hal yang patut disayangkan. Kita juga tidak perlu ribut mencari dimana letak kesalahannya.Boleh jadi kita sendirilah yang memberi mereka pemahaman bahwa kita bangsa yang menyukai kekerasan. Pekerjaan termudah memang mencari kesalahan orang lain, tetapi yang paling sulit mengakui kesalahan sendiri. Tidak usahlah kita meniru kebodohan orang lain. Kalau ingin menjadi penulis scenario, haruslah banyak belajar budaya apasaja dan manasaja. Juga belajar soal apasaja. Banyak membaca, menonton, melihat, mendengar dan yang penting mau menerima banyak masukan atau terbuka untuk saran dan kritik.

Ini beberapa film yang menyebut soal Indonesia, baik yang terkesan baik dan tidak baik. Ada juga menyebut soal Bali, yang menurut mereka, tidak berada di Indonesia (meskipun tidak secara ditail diungkapkannya).

THE YEAR OF LIVING DANGEROUSLY (1982)
Sutradara Peter Weir asli Australia. Film ini berkisah tentang seorang wartawan yang dikirim untuk bertugas di Jakarta pada tahun 1965-1966. Saat itu, Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Soekarno sedang mengalami krisis politik dan ekonomi. Situasi Jakarta digambarkan sangat kacau, lengkap dengan embel-embel penduduk yang merana karena kelaparan. Syutingnya sendiri dilaksanakan di Bangkok, karena tidak diijinkan pemerintah di Jakarta. Akibatnya meski ada beberapa dialog menggunakan Bahasa Indonesia, namun karena aktornya adalah orang bangkok, maka ucapannya terdengar aneh di telinga. Adegan yang paling terkenal sewaktu Billy Kwan gantungin spanduk di Hotel Indonesia dengan tulisan SOEKARNO FEED YOUR PEOPLE. Film ini bicara tentang Indonesia. Jadi, dalam film ini, Indonesia digambarkan sebagai negara penuh konflik.

Catatan: bisa jadi ini biang persepsi salah soal Indonesia di mata sineas asing.


JUMANJI (1995)
Salah satu adegannya Robin William kembali ke dunia nyata dengan berpakaian compang-camping dan bertingkah seperti orang sakit jiwa yang membahayakan lingkungannya. Kirsten Durnst berkata kepada polisi bahwa Williams adalah pamannya yang berasal dari Indonesia, sehingga polisi tidak jadi menangkapnya. Jumanji itu sendiri diceritakan permainan yang berasal dari Kalimantan.

K-9 (Serial TV)
Film seri tentang unit anjing pelacak di kepolisian, ada adegan penjahatnya lari ke Jakarta dan salah satu tokohnya bilang, "I don't even know where the hell Jakarta is"

KING KONG (1933 dan 2005)
Indonesia digambarkan sebagai suatu negeri antah berantah yang primitif dan terbelakang, yang jauh berada nun jauh di sana, yang dihuni oleh binatang langka berjuluk King Kong dan penduduk pribumi yang sangat barbar, di Pulau Tengkorak, yang dikisahkan di sebelah barat Sumatera. Kapalnya juga bernama "Soerabaja", tertulis di buritan kapal. Tentu saja nama Indonesia belum ada dan jika melihat peta yang tercantum di film King Kong itu, Pulau Tengkorak itu tak lain adalah Pulau Nias.

KINGDOM
Film ini tentang aksi terorisme di Arab Saudi dan diceritakan ancaman tentang aliran dana group radikal mengalir ke Jakarta.

LEGEND OF THE FALL
Brad Pitt diceritakan merantau ke berbagai tempat termasuk Sumatera dan Jawa. Bahkan dia dapat kalung gigi babi hutan dari Jawa.

LETHAL WEAPON 4
Dalam salah satu adegannya, Danny Glover memaki-maki begini, "Kapal bodoh ini dibuat oleh seorang yang berasal dari Indonesia".

MIAMI VICE (Serial TV)
Salah satu episodenya adalah mengungkap penyelundupan narkoba yang disembunyikan di dalam nanas yang berasal dari Indonesia.

NEVER BEEN KISSED
Dalam film ini pas adegan di kelas, guru geografinya ngasih pelajaran mengenai pulau Bali sebagai "the island nation of Bali". Waktu Drew Barrymore untuk pertama kalinya masuk kelas nyamar sebagai wartawan yang jadi murid SMU, trus gurunya nyebutin Bali itu sebagai salah satu budaya di
dunia.

THE AGENCY
Film ini cerita fiktif tentang sepak terjang agen CIA dalam tugasnya, Namun meskipun fiktif, ceritanya dibuat serealistis mungkin sesuai kondisi lapangan. Salah satu kisahnya adalah tentang upaya CIA menggagalkan kudeta
serorang gubernur di Kalimantan karena bisa mengancam asset dan keselamatan orang Amerika di Indonesia. (Disini sangat kacau dan bodoh karena walau bagaimanapun gak mungkin seorang gubernur bisa memobilisasi tentara). Juga diceritakan agen CIA menyusup ke indonesia. Disana diceritakan salah seorang wartawan bernama Diah adalah agen CIA, dan beberapa orang Indonesia lain yang tak mencolok, seperti tukang roti, pengangguran (kelihatannya) ternyata adalah agen CIA..


VICTORIA
Film inggris ini bintangnya Sam Neil. Setingnya Surabaya. Bener-bener bikin seting Surabaya dibikin jaman kuno. Mereka syuting di daerah Jawa Timur dan Kalimantan.
Catatan: Kalau tidak salah Sutradara Enison Sinaro dan Riri Riza ikut terlibat didalamnya.

ANACONDA 2: THE HUNT FOR THE BLOOD ORCHID (2004)
Sekuel Anaconda ini bercerita tentang sekelompok ilmuwan yang melakukan ekspedisi untuk mencari anggrek berdarah yang langka yang dipercaya bisa membuat awet muda. Anggrek tersebut berada di suatu lokasi yang sangat terpencil yang dipenuhi oleh sejumlah flora dan fauna yang aneh-aneh, dan
tentu saja si Anacondanya sendiri yang jumlah dan ukurannya sangat tidak biasa. Ternyata disebutkan bahwa ujung dunia tersebut adalah Borneo (Kalimantan) tapi disebutkan provinsinya bernama Padrang (nama apa ya) dan konyolnya kondisi flora dan faunanya malah menggambarkan hutan amazon.

CSI: MIAMI
Waktu ada banyak mayat orang dirantai di dasar laut, Lt Cane diskusi sama temen sejawatnya, "Apa yg terjadi disini, Ini bukan cara perompak Indonesia maupun Mafia biasa.."..

Dan masih banyak lagi soal Indonesia di sebut, baik yang baik-baik (biasanya soal Bali) dan soal jelek-jelek (biasanya Jakarta). Tapi itulah persepsi, boleh salah dan boleh benar. Tapi menurut saya, sebagai media internasional, hal ini sangat ceroboh dan bodoh. Jadi kalau hendak menjadi sineas, terutama penulis scenario, belajarlah tentang apasaja dan soal apasaja.

Thursday, February 5, 2009

TEORI PENULISAN SKENARIO 10

STRUKTUR DAN PENULISAN DIALOG (1)

Dialog dalam film dapat diucapkan dengan cara yang lebih realistic. Artinya dialog tidak perlu diucapkan dengan irama yang berlebihan atau dilebihkan-lebihkan. Tapi seharusnya lebih kepada ekspresi emosi. Dialog dapat dihemat untuk menghindarkan pengulangan informasi yang sudah dijelaskan oleh gambar. Bukan berarti dialog kalah dominasi di layar. Tapi pada umumnya, dialog tunduk pada gambar.

Banyak sekali penulis pemula yang membuat dialog karakternya verbal dan penuh basa-basi. Harus dipahami bahwa dialog seharusnya timbul dari masalah, mengikuti setiap konflik dan tidak lari ke konteks lain. Peristiwa selalu muncul menjadi permasalahan. Jadi dialog basa-basi sangat menganggu dan mengurangi bobot cerita. Kesimpulannya dialog verbal terjadi apabila lahir tidak dari peristiwa.

Menurut Francis Marion, dalam bukunya How to Write and Sell Film Story, banyak yang harus diperhatikan dalam membuat dialog.

A. ISI DIALOG

1. Memberikan informasi
2. Menyampaikan emosi (mood yang berganti-ganti)
3. Mengembangkan plot.
4. Menunjukkan karakterisasi pembicara

B. ADANYA DIALOG

Dialog dapat berlangsung kalau ada unsure-unsurnya:
1. Tanya jawab.
2. Pidato atau ceramah (dengan syarat:sesingkat mungkin)
3. Reaksi/tanpa kata-kata, contohnya berdehm, banting barang dsb.

C. REALISME DIALOG

Dialog yang baik itu ada kriterianya, yaitu:
1. Bahasa percakapan (sehari-hari)
- informasi
- kata-kata yang pendek
- bukan bahasa baku (non literary)
2. Memotong percakapan itu lazim
3. Kata-kata bersayap/menghindar
4. Gagap dan lancar


Membuat dialog yang bagus dan mendukung gambar tidaklah mudah. Haruslah selalu dilatih untuk membuat dialog yang berisi dan tidak verbal dan basa-basi. Ada beberapa cara untuk belajar membuat dialog. Yaitu:

1. Belajar mendengar/observasi
2. Belajar cara mengungkapkannya
3. Ditulis, lalu diucapkan penulis lewat oral


Pemilihan kata-kata dalam dialog tidak pernah kebetulan. Dialog harus lahir dari hal yang penting yang terjadi dengan karakter tokohnya dan konflik yang terjadi dengan dirinya. Isi dialog yang diucapkan karakter tokoh juga akan mengungkapkan latar belakang si karakter tokoh tersebut. Dialog seorang pembantu rumah tangga akan berbeda dengan dialog seorang direktur, begitu juga dialog anak-anak akan berbeda dengan tukang sayur. Hal itu sangat ditentukan oleh kondisi pemakai dialog tersebut, dimana kondisi itu ditentukan oleh:

1. Pendidikan
2. Mental
3. Stabilitas emosi
4. Kecenderungannya pada hidup secara umum