KONSTRUKSI DRAMATIK 2
2. POLA DRAMATIK
Pola penulisan scenario yang paling lazim digunakan adalah struktur tiga babak (akan saya tulis di bagian tersendiri). Struktur Tiga babak berasal dari drama yunani kuno. Struktur ini menekankan pentingnya cara bertutur yang dramatik demi keterikatan penonton pada jalan cerita dan setiap perkembangan cerita selalu dihubungkan dengan reaksi psikologis yang akan terjadi pada penonton. Struktur tiga babak yang dikenal adalah:
1.Awal (konflik)
2.Tengah (pengembangan)
3.Akhir( Klimak)
Selain pola struktur tiga babak, ada juga pola lain, seperti eliptis (berputar), Multiplot, Mozaik dan Garis Lurus.
Selain pola dramatik, hal yang penting lain yang harus dan penting diperhatikan adalah POINT OF ATTACK (POA). Yaitu titik dimana penonton sudah harus mulai terseret oleh cerita, tanpa bisa melepaskan diri lagi. Dan titik ini secepat mungkin harus dihadirkan, sebelum penonton keburu bosan. Bahkan banyak film yang menghadirkan POA ini di scene awal (opening) karena begitu pentingnya mengikat penonton dari sejak pertama kali film diputar. Contohnya bisa dilihat dalam film-film James bond dan India Jones.
3. TANGGA DRAMATIK
Tangga dramatik yaitu naiknya konflik menuju klimaks dan anti klimaks sejak dari awal cerita. Sebuah cerita haruslah mempunyai konflik yang terus naik dan meninggi. Barangkali ditengah jalan boleh berhenti, tapi ini berisiko akan menurunkan ketegangan yang didapatkan penonton dan bisa membuat kecewa. Jadi sebuah cerita haruslah mempunyai konflik yang terus naik dan menuju puncak tanpa berhenti apalagi harus turun kembali. Saat konflik terus naik, penonton akan terpaku di tempat duduknya dan akan terpuaskan.
No comments:
Post a Comment