Thursday, January 1, 2009

BELAJAR SKENARIO DARI KOMIK


Kalau anda mempunyai cita-cita menjadi penulis scenario dan mempunyai keinginan yang tak tertahankan untuk bisa menulis scenario --tentu saja yang bagus, meskipun tidak dan belum sekolah penulisan scenario, belajarlah lewat komik. Tapi saran saya anda mencari komik-komik silat lama, dan saya merokemandasikan komik karya Ganes TH. Saya terinspirasi menulis petualangan Jaka Tingkir (sinetron di RCTI) dari komik Si Buta dari Goa Hantu yang melanglang buana ke segala penjuru Nusantara (saya sudah membawa Jaka Tingkir dari ujung pulang barat Jawa sampai ujung Timur, itupun sudah 100an episode). Serial Si Buta dari Goa Hantu boleh dibilang masterpiece ganes TH.

Tapi ada judul lain yang perlu dan penting di ikuti dan pelajari. Baik dari segi cerita, plot dan sub plot/alur cerita, penokohan dan setting. Judulnya yaitu: Taufan, Krakatau, Tuan Tanah Kedawung, Tjisadane dan Nilam dan Kesumah. Kecuali Taufan, lainnya adanya cerita yang saling berhubungan. Para pengamat komik menyebutnya ‘quadrology’ dan Tuan Tanah Kedadung yang paling popular dan pernah di filmkan tahun 1972. Dari lima judul komik diatas, menurut saya, seandainya Ganes TH seorang penulis scenario, maka dia adalah seorang penulis scenario terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Seandaianya dia sutradara, dia patut disejajarkan dengan Akira Kurosawa.

Saya tidak akan membahas isi komik-komik tersebut tapi bahwa komik Ganes TH tersebut diatas mampu membuat banyak penikmat komik sampai kepada pengamat komik memberinya nilai tinggi. Seno Gumira Ajidarma pernah mengatakan bahwa periode terbitnya quadrology ini merupakan sikap Ganes Th dalam menyikapi keindonesiaannya. Sikap ini menjadi penting mengingat pada kurun waktu yang sama iklim politik Indonesia tidak bersahabat dengan warga keturunan Tionghoa.

Diantara karya diatas, yang paling popular adalah Tuan Tanah Kedawung. Pernah di filmkan, diterbitkan berulang-ulang, sampai di tahun 2008 dan bahkan sudah siap di produksi menjadi sinetron oleh Produser Almarhum Herry Topan yang mengatakannya sendiri kepada saya beberapa buan sebelum belaiu meninggal. Belum lagi sewaktu membuat komik ini, Ganes TH Pernah mau di perkarakan oleh orang Tionghoa yang ‘merasa’ sebagai Tuan Tanah Kedawung, padahal Tuan Tanah pastilah lebih dari satu orang. Ganes TH mengatakan begini, "Cerita ini memang saya buat dengan merekayasa peristiwa perebutan warisan milik tuan tanah keturunan Tionghoa di daerah Kedawung, Tangerang, tapi alur cerita sudah sangat berbeda dengan peristiwa yang terjadi. Saya juga tidak memakai nama-nama asli pelaku. Toh, rupanya ada pihak-pihak yang mengaku sebagai ahli waris Tuan Tanah Kedawung, yang merasa perlu menghentikan peredaran buku sekaligus membatalkan pembuatan filmnya. Tuntutan ini tidak masuk akal, juga tidak punya landasan kuat. Yang namanya tuan tanah di Kedawung bukan hanya satu. Dengan argumentasi tersebut, kasus tadi batal naik ke pengadilan." Ganes Th mengatakan ini dalam suatu wawancara (Majalah Vista-TV, Juli 1994).

Ada satu judul dari Si Buta Dari Goa Hantu yang sangat bagus ceritanya, yaitu Banjir Darah Di Pantai Sanur. Saya menganggap ceritanya mirip dengan Seven Samurai Akira Kurosawa dan The Magnificent Seven. Bahkan komik ini pernah di bahas khusus oleh Seno Gumira Ajidarma di harian Kompas berjudul : Ganes TH dan Korpus Tujuh Pendekar. Menurut SGA kisah ini adalah demonstrasi kepiawaian Ganes TH dari berbagai segi.

Jadi kalau anda masih mempunyai keinginan yang tak tertahankan untuk belajar menulis scenario, mulailah melahap komik-komik diatas. Pelajarilah ceritanya, alur ceritanya (plot dan sub plotnya), tokoh-tokohnya, setting-nya, sampai ngelotok bener. Cari tahulah kelebihan dan kelemahan ceritanya. Kenapa ceritanya bisa begini dan bukan begitu. Kenapa memulai ceritanya dari balik penjara (Taufan) dan bukaN yang lain. Setelah itu, anda boleh apasaja.

No comments: