OPENING
Opening sebuah film sering menjadi ukuran seberapa menarik film yang ditonton. Penonton akan mengukur cerita ke belakang seperti apa dari opening yang ditampilkan. Ibarat pintu gerbang, maka opening pertama-tama haruslah semenarik mungkin, sekuat mungkin dan haruslah mampu mengikat penonton supaya tidak segera memutuskan suka atau tidak suka dengan yang sedang ditontonnya. Opening haruslah mengandung rasa penasaran yang tinggi, penuh kejutan dan tidak terduga.
Begitu pentingnya opening, maka pengaruhnya sampai kepada bagaimana meneNtukan ending ceritanya. Opening bisa menentukan akan seperti apa dan bagaimana endingnya. Bahkan tidak jarang ending akan meniru opening. Dalam bukunya Writing screenplays that Sell, Michael Hauge menulis ada tujuh macam cara yang digunakan untuk membuat opening.
1. Memperkenalkan action jagoan
Cara pertama adalah memulai dengan jagoan yang segera terlibat dalam suatu action yang mendebarkan. Cara ini digunakan dalam Beverly Hills Cop, Silverado, Sharkey’s Machine, Rocky dan kebanyakan film James Bond maupun indana jones
Keuntungan cara opening ini adalah degan cepat merebut perhatian penonton dan cepat pula menampilkan sang jagoan, hal yang penting untuk mempercepat identifikasi. Hanya saja, cara ini lebih cocok buat cerita-cerita superhero atau fantasi yang memungkinkan action secara logis menjadi bagian keseharian si jagoan.
2. Memperkenalkan Jagoan tanpa action
Cara ini memperlihatkan protagonis dalam kehidupan kesehariannya, sebelum akhirnya didorong untuk masuk ke dalam situasi yang luar biasa. Dalam Back to the Future, kita menemui Marty McFly dalam perjalanannya ke sekolah, mengunjungi rumah seorang penemu eksentrik, sebelum dia akhirnya masuk ke dalam peristiwa-peristiwa luar biasa. Cara yang sama juga digunakan pada Private Benjamin, Witness dan the Verdict.
Keuntungan cara ini, kita bisa menjabarkan tokoh protagonis, yang sangat penting bagi identifikasi. Tapi opening jadi kehilangan keluarbiasaan dari suatu action, sehingga untuk melibatkan emosi penonton harus ditempuh dengan cara lain. Misalnya: penggunaan humor pada Back to the Future dan Private Benjamin, memperlihatkan latar (setting) yang tidak biasa komunitas Amish dalam Witness, atau situasi karakter yang provokatif dalam The Verdict.
3. Outside Action
Banyak thriller yang menegangkan dan petualangan action yang menggunakan cara opening ketiga ini. Scenario dibuka dengan action yang tidak melibatkan sang jagoan, kemudian beralih pada kehidupan keseharian sang jagoan sebelum dia didorong masuk ke dalam situasi yang luar biasa ini. Sebagai contoh, Star Wars, Romancing The Stone, The Big Easy, The Terminator, lethal Weapon.
Cara ini digunakan dalam banyak film karena pada saat yang sama bisa menyampaikan banyak hal: action bisa secepatnya merebut perhatian penonton, film segera menetukan posisi sepurior tokoh (pemberontak melawan Empire dalam Sar Wars, tapi tidak demikian dengan Luke Skywalker), mengundang antisipasi (kita mengantisipasi pertemuan Luke dengan robot, princess Leah dan Dart Vader), serta memancing curiosity (bagaimana lelaki muda ini dalam suatu planet yang terisolasi akan dating melawan kekuatan Empire).
4. Kedatangan
Diawali dengan tokoh yang tiba untuk yang pertama kalinya ke suatu situasi yang baru. Misalnya dalam Children of a Lasser God dan E.T. Opening yang diawali dengan kedatangan memudahkan untuk memberikan eksposisi bagi penonton. Cara ini juga menguntungkan untuk mengesankan pada penonton bahwa tidak ada yang terlewatkan bagi penonton, bahwa segala sesuatuanya dimulai dari awal mula kedatangan tersebut.
5. Prolog
Terlebih dahulu diperlihatkan informasi penting yang mendahului kisah utamanya, beberapa bulan atau beberapa tahun sebelumnya. Cara ini digunakan pada Splash, Prizzi’s Honor atau Exorcist.
Tujuan utama opening dengan prolog ini adalah memberi bayangan (foreshadowing): kejadian awal memberikan kredibilitas terhadap perilaku tokoh dalam bagian utama cerita. Jika kita tidak mendengar janji yang dibuat pada permulaan dalam Prizzi’s Honor atau kita dapat mengetahui bagaimana tokoh Jimmy Stewart pertama kali mendapat vertigo dalam Vertigo, maka action tokoh dalam film ini tidak akan memberikan suatu kesan tertentu yang diinginkan. Selain itu, prolog juga menimbulkan curiosity dan antisipasi penonton.
6. Flashback
Film dimulai dengan memperlihatkan adehan tengah atau akhir cerita, lalu disusul dengan flashback untuk memperlihatkan peristiwa-peristiwa yang mendorong terjadinya opening ini. Misalnya pada Citizen Cane atau Gandhi. Variasi dari cara ini adalah penggunaan narasi seperti Out of Africa atau Sophies Choice.
Keuntungan dari cara opening ini, penulis punya keleluasaan untuk memilih bagian cerita mana yang sekiranya bisa menarik perhatin, selain juga memperlihatkan posisi superior, antisipasi dan curiosity. Tetapi repotnya, seperti umumnya penggunaan flashback, bisa berarti cara yang usang. Flashback boleh jadi menjadi cara yang paling efektif untuk membuka film, tetapi sering flashback digunakan penulis hanya untuk cari cara gampangnya saja.
7. Montage
Opening dengan cara montage maksudnya, menampilkan rangkaian peristiwa maupun action yang tidak saling berhubungan tapi secara keseluruhan membentuk suatu pengertian. Misalkan pada Tootsie atau An Officer and a Gentleman.
Keuntungan cara ini adalah bisa memberikan eksposisi yang diperlukan dengan sangat cepat. Sayangnya, seperti halnya flashback, cara ini sudah klise. Jadi kita mau menggunakan cara montage, yakinkan bahwa apa yang kita bikin merupakan peristiwa atau action yang orisinal untuk mengintroduksi sang tokoh.
Sudah barang tentu, bisa dibuat kombinasi dari berbagai cara yang telah diuraikan diatas. Misalnya kombinasi cara Flashback dan Montage dalam opening An officer and a Gentleman, atau kombinasi Kedatangan dengan Flashback dalam opening Dirty Dancing. Dan sebagainya.
No comments:
Post a Comment